Bali Post adalah sebuah surat kabar harian yang terbit di Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Bali Post yang berterbit dan berkantor dari Jalan Kepundung Nomor. 67, Kawasan Desa Daun Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar (adalah ibu kota Provinsi Bali). Harian Pagi Bali Post merupakan harian terbesar di Kota Denpasar dan merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Bali. Harian Pagi Bali Post mengklaim sebagai "Pengemban Pengamal Pancasila".
Sejarah
Koran ini didirikan oleh Ketut Nadha yang dipelopor pers dari Provinsi Bali dan Nusa Tenggara. Cikal bakal Bali Post adalah "Harian Suara Indonesia" yang diterbitkan Nadha pada tanggal 16 Agustus 1948, saat revolusi bersenjata
di Indonesia masih terjadi. Ketika situasi politik berubah dengan
majalah itu harus berganti nama jadi "Harian Suluh Indonesia" pada tahun
1966 dan berganti lagi menjadi "Harian Suluh Marhaen" pada tanggal 1
Juni 1966 sampai dengan pada tanggal 1 Mei 1971.
Nadha dan kawan-kawannya lalu mendirikan oleh "PT Bali Press" dan
menerbitkan oleh "Harian Umum Pagi Bali Post" dengan surat izin Surat
Ijin Terbit No. 0359/PER/SK/DIR PP/SIT/1971
mulai sejak pada tanggal 1 September 1971. Koran yang terbit sejak pada
tahun 1972 ini juga menjadi anggota Serikat Penerbit Surat Kabar
(SPSK).
Kantor pertamanya beralamat di Jalan Bisma Nomor. 1, Kawasan Desa Daun Puri, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar (adalah ibu kota Provinsi Bali).
Pada tahun 1976, Bali Post dengan alamat itu juga menjadi kantor
redaksi surat kabar Suluh Marhaen yang dinaungi "Yayasan Gesuri" yang
dipimpinan oleh Raka Wiratma. Di Bali Post, Ketut Nadha menjadi pemimpin
umum, Raka Wiratma jadi penanggung jawab dan pemimpin redaksi, serta
Widminarko sebagai wakilnya. Ketiganya menjadi tokoh-tokoh pers Bali.
Kemudian terbit pertama kali dengan Bali Post slogan dan motto tagline
adalah "Pengemban Pengamal Pancasila". Pada awalnya, koran ini hanya
terbit empat halaman, sebagaimana lazimnya surat kabar pada masa itu.
Pada awal dekade 1980-an, oplahnya tak tersaingi surat kabar lain,
seperti Nusa Tenggara dan Karya Bhakti.
Tirasnya pada tahun 1980 sampai dengan pada tahun 1984 yang berkisar
dari 19.200 hingga 24.500-eksemplar per hari. Pada tahun 1988 tiras itu
naik menjadi sekitar 39.000-eksemplar per hari.
Pada dekade itu edisi mingguannya menjadi mitra pemerintah dalam
program "Koran Masuk Desa". Oplah edisi itu 21.000-eksemplar dari pada
tahun 1980 sampai dengan pada tahun 1984, 23.800-eksemplar dari pada
tahun 1985 sampai dengan pada tahun 1987, dan melompat ke
35.500-eksemplar mulai sejak 1988. Kontribusi koran-koran lain dalam
program Koran Masuk Desa tak lebih dari separuh oplah Bali Post.
Pada tahun 1990, Bali Post dengan berkantor redaksi yang akan
dipindah ke sebuah bangunan dari Wisma Gedungan Pers Bali Ketut Nadha di
Jalan Kebo Iwa Nomor. 63 A, Kawasan Desa Daun Puri, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar (adalah ibu kota Provinsi Bali). Nama bangunan itu dipersembahkan kepada Ketut Nadha.
Sepeninggal Nadha, tongkat pimpinan dipegang putranya adalah Satria Naradha yang mengembangkan Kelompok Media Bali Post (KMB) dengan berkonglomerasi media yang tersebar di berbagai segmen, dari anak-anak hingga orang tua.
Pada tahun 2007, Bali Post juga memberi "Penghargaan Nadha Nugraha" kepada insan pers dan warga Bali yang memberikan pengabdian nyata dalam bentuk apa saja dan mengharumkan nama Bali.
Ingin pasang Iklan di Koran Bali Post?? silahkan hub : 081398782222 / (021) 98092266
Tidak ada komentar:
Posting Komentar